Dia berjalan dibawah
terik yang membakar
Sepatu lusuh yang
dipakainya merintih
Tak mau lagi dibawa
melangkah diatas bebatuan tajam
Celananya tak lagi
pantas
Ia tak mau lagi
diajak bertamu bahkan ke rumah si miskin sekalipun
“aku tak layak lagi”
kata celana
Bajunya mengeluh
Bahkan tak ada lagi
yang tau bahwa dulu aku adalah kemeja putih yang membuatmu tampak gagah
Namun si fakir tak
menghiraukan
Dia terus berjalan
entah kemana
Panas
Hujan
Angin
Petir
Bahkan cercaanpun Ia
tak pedulikan
Ia hanya terus melangkah
dengan satu harapan
Agar dia mati dengan
tenang
Bertemu keluarganya
dan hidup bahagia meski hanya sesaat
Memeluk erat
anak-anaknya meski hanya sejenak
Terserah jika setelah
itu izroil datang menjemputnya
Terserah jika setelah
itu Ia tak lagi berdiri di dunia
Ia terus berjalan
Menggenggam satu
harapan
Bersama hujan nista
yang membasahi hati
Ia tenggelam
Kakinya tak lagi mau
melangkah meski hanya sekali
Ia tergeletak tak
lagi bergerak
Mengembangkan senyum
sebisanya
Ia tak lagi punya
waktu
Ia tak bersama
keluarganya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar