Senin, 27 Mei 2019

EKA


Aku terperanjat melihat apa yang terjadi.
Kekacauan bak negeri dalam peperangan.
Siapa melawan siapa?
Setan mana yang merasuki?
Kupikir kita adalah Eka.
Lantas mengapa tangan memukul kaki
Mengapa kaki menendang kepala
Tubuh satu remuk melawan diri sendiri.
Bukankan kita adalah Eka?
Otak mana yang berpikir melukai diri?
Demi apa kutanya.
Demi siapa?
Toh kamu mati, tiada yang peduli.
Yang kamu bela tak menoleh.
Untuk apa? Demi siapa?
Agama mana yang kau bela?
Katakan Agama mana yang memerintahkan hambanya membakar diri.
Menghancurkan diri.
Meremukkan diri.
Siapa melawan siapa?
Yang kau bunuh tak lain adalah dirimu sendiri.
Karena kita adalah Eka.
Kita adalah Eka.
* * *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar