1. Apakah seorang manajer perlu memantau kegiatan internet pegawai?
Dalam segala hal tentu ada dua sisi dalam memandang
kemanfaatannya. Pada hal pengawasan pegawai ini pun demikian.
Seorang manajer perlu mengawasi kegiatan internet
pegawainya agar kinerja pegawai dapat benar-benar mencapai target. Etos kerja
pegawai di Indonesia masih tergolong rendah, meskipun tentu saja hal ini tidak
bisa dipukul rata untuk seluruh pegawai yang ada. Namun kebanyakan pegawai
mengerjakan tugas-tugas mereka dengan semangat hanya bila ada manajer
atau
seorang atasan yang mengawasi, bila si atasan tidak hadir maka yang terjadi
adalah sebaliknya. Hal ini terkadang terjadi, dan akan berdampak buruk bagi
kemajuan perusahaan. Oleh karenanya, seorang manajer sangat perlu memantau
kegiatan internet para pegawai agar seluruh pegawai senantiasa mengerjakan
tanggungan mereka dengan baik.
Namun jika yang terjadi adalah para pegawai yang bekerja
di suatu perusahaan adalah orang-orang yang berkompeten, maka manajer tidak
perlu memprioritaskan pengawasan terhadap kegiatan internet pegawai. Terlebih
pada perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada hasil dan target-target
seperti misalnya google yang tidak mengharuskan pegawainya untuk berangkat
pagi, berpakaian rapi melainkan yang harus dilakukan pegawai adalah
menyelesaikan tugasnya sesuai dengan target dan deadline, maka seorang manajer
benar-benar tidak harus mengawasinya.
Maka kepentingan manajer dalam mengawasi kegiatan
internet pegawainya sangat bergantung pada etos kerja masing-masing perusahaan
dan juga perilaku organisasi yang telah terbentuk. Jika suatu perusahaan atau
lembaga memiliki pegawai yang istilahnya ‘malas bekerja’ maka seorang manajer
harus melakukan pengawasan. Namun jika seluruh pegawai dapat menyelesaikan
tugas masing-masing dengan baik dan perusahaan hanya berorientasi pada target
dan hasil, maka pengawasan tersebut tidak perlu dilakukan.
2. Aplikasi apa yang dapat digunakan untuk memantau kegiatan internet
karyawan?
Di era digital ini tentu ada banyak aplikasi yang dapat
digunakan untuk mengawasi kegiatan internet karyawan. Diantaranya MPSSOFT BOSS
dan REFOG EMPLOYEE MONITORING. Kedua aplikasi ini adalah contoh aplikasi yang
dapat digunakan seorang manajer atau supervisor untuk mengawasi kegiatan
internet pegawainya.
3. Kegiatan apa saja yang dapat dilacak oleh aplikasi tersebut?
Aplikasi Refog Employee Monitoring dapat menangkap semua
keystroke, membuat tangkapan layar dari komputer karyawan secara periodik,
mencatat program yang dibuka atau ditutup, dan merekam semua situs Web yang
mereka kunjungi. Manajer dapat mengakses log-log ini di tempat atau dari jauh,
tidak perlu meninggalkan tempat untuk memeriksa perilaku karyawan.
Perangkat Lunak Refog Employee Monitoring sepenuhnya
tidak dapat dilihat oleh karyawan. Perangkat lunak ini berjalan secara
diam-diam dan tidak menonjol saat mencatat semua yang terjadi pada komputer
karyawan. Dengan demikian seorang manajer dapat mengawasi seluruh kegiatan
karyawan tanpa harus beranjak dari tempat duduk di ruangannya atau merasa
terbebani saat berada di luar kantor.
4. Bagaimana perusahaan mendapat keuntungan dari penagwasan karyawan tersebut?
Statistik menunjukkan bahwa pemantauan mendisiplinkan
karyawan dan memperbaiki produktivitas mereka. Karyawan cenderung bekerja lebih
baik ketika mereka diawasi – atau bahkan ketika mereka mengira mereka diawasi.
Karyawan bekerja lebih baik di bawah kontrol yang terus-menerus dengan umpan
balik waktu nyata dari supervisor mereka.
Membiarkan para karyawan tahu bahwa manajer dan
supervisor dapat melihat apa yang terjadi pada komputer mereka dalam waktu
nyata bahkan dari lokasi yang jauh memberikan perasaan diperlukan dan
memperbaiki disiplin dan produktivitas.
Dengan demikian produktivitas perusahaan akan meningkat beriringan dengan produktivitas
seluruh pegawai yang meningkat akibat pengawasan tetrsebut.
5. Jika menjadi karyawan yang diawasi, bagaimana perasaan saya? Dan apa yang
akan dilakukan?
Secara pribadi saya kurang setuju dengan adanya
pengawasan karyawan ini. Bukan masalah privasi saya yang terganggu melainkan
saya lebih berorientasi pada pencapaian kerja, target-target dan penyerahan
laporan sesuai deadline yang ditentukan. Bagi saya yang paling penting adalah
seorang karyawan dapat menyelesaikan tugas tepat waktu.
Namun demikian di sisi lain, pengawasan ini tetap harus
dilakukan untuk mengantisipasi adanya kebocoran rahasia perusahaan yang bisa
saja dilakukan oleh karyawan.
Maka kesimpulannya, saya tetap setuju dengan adanya
pengawasan karyawan ini namun tujuannya bukan untuk mengusik dan mengawasi
seluruh kegiatan privasi karyawan melainkan untuk mengantisipasi adanya
kerugian yang timbul dari keamanan rahasia perusahaan yang mungkin saja
dibocorkan oleh karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar