“you are beautiful” katanya.
“you are liar” jawabku cepat. Aku tahu setiap wanita menganggap dirinya cantik, termasuk aku. Tapi aku cukup sadar aku tidak secantik itu untuk dipuji seorang lelaki. Jadi itu adalah jawaban tercepat yang dapat kupikirkan dan spontan ku ucapkan.
“you are liar” jawabku cepat. Aku tahu setiap wanita menganggap dirinya cantik, termasuk aku. Tapi aku cukup sadar aku tidak secantik itu untuk dipuji seorang lelaki. Jadi itu adalah jawaban tercepat yang dapat kupikirkan dan spontan ku ucapkan.
Lagi pula, yang mengatakan aku cantik ini adalah seorang murid. Ya,
setidaknya statusku disini adalah guru. Meskipun aku sendirilah yang memisahkan
jarak antara aku dan anak-anak didikku. Jadi kufikir akan tidak baik jika aku
merespon kalimat itu dengan kata-kata lain selain “you are liar”, meski
kau tahu, ekspresinya langsung berubah mendengar jawabanku. Sepertinya dia
kecewa.
Mau bagaimana lagi?
Aku berfikir.
Ah iya, tentu saja dia mengatakan aku cantik.
Saat aku masuk ke kelasnya kemaren, pada jam English Conversation,
aku yang saat itu adalah kali pertama bertemu mereka, nampak pucat. Kemaren itu
aku bisa dikatakan sakit. Malam sebelumnya aku batuk parah sampai kakiku
terluka akibat menendang paku almari yang rusak – tentu saja aku tak sengaja –
dadaku terasa sesak, sangat sesak. Dan batuk itu seperti tak berjeda.
Malam yang terasa sangat panjang. Dan aku sangat kesakitan. Seingatku aku
tak pernah batuk sampai separah itu.
Siang ini setelah mengisi pelajaran sampai jam pulang, aku akan
pulang. Tentu saja, ini jam pulang. Jadi aku akan pulang dan beristirahat. Tapi
tidak, aku masih ada jam TPQ. Ah, bukannya aku mengeluh, hanya saja aku merasa
sakit hari ini. Tapi TPQ masuk prioritasku saat ini. selain hari jumat yang
pasti libur, aku juga tak pernah masuk di hari rabu karena jadwalku belajar di
rumah pak Prapto, dosenku. Jadi aku tak bisa absen mengajar TPQ hari ini. aku
tidak bisa.
Sembari mengajar, aku melihat wajah-wajah polos adek-adek TPQ yang
kuajar, mungkin mereka baru enam tahun atau tujuh mungkin. Bayangkan betapa
lucunya. Tapi yang ada difikiranku saat ini, mereka tak berdosa, tentu do’a
mereka dikabulkan. Dan aku tak akan melewatkannya.
“adek-adek, kak khoir hari ini lagi sakit. Tolong doa-in kakak ya biar cepet sembuh”
“adek-adek, kak khoir hari ini lagi sakit. Tolong doa-in kakak ya biar cepet sembuh”
“iyaaa” sahut mereka bersamaan
“tiruin kakak ya? ‘ya allah, semoga kak khoir cepat sembuh’”
“tiruin kakak ya? ‘ya allah, semoga kak khoir cepat sembuh’”
Dan mereka menirukannya. Imut banget deh, kapan aku punya anak? Hah? Suami
juga belom!
Kemudian hari ini dia mengatakan “you are beautiful”
Sekarang aku mengerti, “you are beautiful” berarti “you are
beautiful than yesterday” karena kemaren ‘i was look so pale’
Aku tahu dengan membuktikan, bahwa anak-anak benar-benar tak berdosa,
dan orang yang bersih doanya akan dikabulkan dengan cepat. Aku membuktikannya.
Teruntuk adek-adekku di TPQ, terima kasih atas senyum kalian yang
begitu manis. Dan doa kalian yang menjadi obat.
Catatan:
si pengucap “you are beautiful” kusebut DIA bukan karena dia
spesial, tapi karena aku tak mengetahui siapa namanya. Aku hanya tahu dia salah
satu dari murid di kelas English Conversation yang aktif, bahasa
inggrisnya fasih dan jujur aku katakan, mungkin sebenarnya kemampuanku berbahasa
inggris lebih rendah darinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar